Jumat, 30 November 2012

PROPOSAL PENELITIAN


NAMA  : NIKI PURNAMASARI
KELAS    : 3EA13
NPM      : 14210982

TEMA    : KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP WARNET
JUDUL   : ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP WARNET

       I.            PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG

Selama ini dunia mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam perubahan terknologi. Perubahan teknologi  pada era globalisasi sekarang mampu membuat orang mengenal satu sama lain dengan jarak jauh, mendapatkan data dan informasi dengan cepat dalam hitungan detik jika mempunyai sarana teknologi yang mendukung. Teknologi yang mngalami perubahan mampu membuat orang dapat menjelajah dunia tanpa harus berkunjung.
Yang menandakan di mulainya era informasi adalah internet. Internet merupakan sarana untuk melakukan pertukaran informasi secara mudah. Informasi yang bisa di dapat sangatlah fleksibel, efisien, dan bermacam-macam. Sehingga pemakaian internet untuk mencari informasi sangat membantu seseorang  dalam pencarian informasi. Internet berfungsi sebagai aspek komunikasi,penyedia informasi,dan fasilitas untuk promosi. Internet dapat menjadi penghubung berbagai pihak di berbagai lokasi di seluruh dunia.
Tetapi tidak semua orang yang dapat mengakses internet,salah satunya disebabkan karena tidak adanya sarana yang mendukung untuk menggunakan internet. Salah satu sarana yang mendukung diantaranya seperti komputer dan handphone berfasilitas internet. Oleh karena itu, orang yang tidak memiliki sarana yang mendukung banyak yang memanfaatkan fasilitas yang lain yaitu dengan menggunakan warnet.
Warnet adalah salah satu usaha atau fasilitas yang dikelola oleh seseorang atau kelompok yang memberikan pelayanan dalam benyuk jasa internet. Menggunakan fasilitas internet harus dikenakan biaya per jam atau lebih sesuai dengan penggunaannya. Seiring dengan bertambahnya informasi maka banyak orang yang tidak ingin melewatkan informasi dengan dating ke warnet.
Namun akhir-akhir ini banyak konsumen warnet yang mengeluh terhadap fasilitas yang diberikan oleh warnet, baik dari seringnya konsumen menunggu giliran menggunakan computer yang ingin digunakan karena minimnya sarana atau komputer yang ada di warnet. Terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk koneksi dalam mendapatkan informasi, maupun hal-hal yang kecil yang seharusnya tidak terjadi seperti problem atau masalah hang yang dapat membuang waktu konsumen banyak terbuang. Ini yang menyebabkan ketidakpuasan konsumen terhadap fasilitas warnet.
Loyalitas konsumen terhadap suatu warung internet menunjukan kecenderungan konsumen untuk melakukan kunjungan ulang dalam suatu periode tertentu. Dan loyalitas ini terbentuk karena adanya kepuasan yang dirasakan oleh konsumen. Kepuasan tersebut tercipta karena beberapa alasan diantaranya karena harga yang ditawarkan murah, kualitas pelayanan yang baik, lokasi mudah dijangkau, serta fasilitas dan tempat yang disediakan nyaman untuk digunakan.

1.2   PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :

1.       Apakah pengaruh faktor fasilitas,harga,lokasi,dan pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada warnet?
2.       Dari faktor fasilitas,harga,lokasi,dan pelayanan, variable manakah yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen pada warnet?

1.3   TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah :

1.       Untuk mengetahui pengaruh fasilitas,harga,lokasi,dan pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada warnet.
2.       Untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen pada warnet.


1.4   KEGUNAAN PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategis yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap warnet.

     II.            KAJIAN PUSTAKA

2.1   PENELITIAN TERDAHULU

1.       Bunda Mulia, Analisis Faktor-Faktor yang Paling Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Warnet di Sekitar Universitas Tarumanagara, terdapat enam faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap warnet disekitar UNTAR yaitu lokasi,harga,fasilitas,kecepatan akses internet,suasana,dan pelayanan. Dari analisis regresi berganda dapat dilihat bahwa model yang didapatkan tidak dapat mewakili pendapat responden mengenai faktor-faktor yang ada.

2.       Sujoko, Hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan uji F dan uji t menyatakan bahwa secara simultan maupun secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel Bauran Pemasaran (Product, Price, Personal Traits, Place, Process), Individu Konsumen (Motivasi, Persepsi), dan Pengaruh Lingkungan (Budaya, Kelompok Acuan), terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) di kota Jember. Dengan demikian hipotesis pertamayang menduga bahwa faktor Bauran Pemasaran, Individu Konsumen, dan Pengaruh Lingkungan baik secara simultan maupun parsial berpengaruh secara signifikan dalam pengambilan keputusan pemakaian jasa warnet terbukti kebenarannya, atau diterima.

3.       Subaidi, pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada usaha jasa internet Zaisya Net di Malang, terdapat lima dimensi untuk mengukur kualitas pelayanan yaitu performance /kinerja , feature/ ciri atau keistimewaan tambahan, conformance to specification/ kesesuaian dengan spesifikasi , serviceability/ Kemampuan Pelayanan dan perceived quality/ kualitas yang di persepsikan. Dengan menggunakan taknik analisis regresi berganda di temukan hasil Performance nilai T hitung 2,305 lebih besar dari T tabel 2,004 dan signifikasi 0,025, Ciri atau keistimewaan tambahan (Feature) nilai T hitung 2,962 dan  signifikasi 0,005, Conformance to Specification nilai T hitung 3,113 dengan signifikasi sebesar 0,003, Serviceability T hitung -2,291 dan signifikasi 0,026, dan Perceived Quality T hitung 4,390.


2.2   KAJIAN TEORI

2.2.1          Konsep Pemasaran

Suatu perusahaan yang berorientasi pada konsep pemasaran akan selalu mengutamakan kepuasan konsumen/pelanggan. Secara sederhana konsep pemasaran menyatakan bahwa suatu organisasi harus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen agar dapat menguntungkan (J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, 2000). Konsep pemasaran ini adalah untuk menyempurnakan konsep sebelumnya yaitu konsep produk dan konsep produksi, dimana kedua konsep tersebut lebih menitikberatkan pada kepentingan perusahaan dibandingkan dengan kepentingan konsumen, sedangkan konsep pemasaran lebih memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen. Ada tiga unsur yang terdapat didalam konsep pemasaran yaitu : (1) orientasi konsumen, (2) penyusunan pemasaran yang terintegrasi, (3) adanya kepentingan konsumen. Konsep pemasaran pada intinya memusatkan perhatiannya pada kebutuhan dan keinginan konsumen dimana kegiatannya harus dimulai dengan merumuskan dan mengenali keinginan dan kebutuhan konsumen.

2.2.2          Pengertian Jasa

Menurut Kotler (2000), pengertian jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak dapat mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada suatu produk fisik.

2.2.3          Karakteristik dan Sifat Jasa

Kotler (2000) menyatakan bahwa jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran jasa, yaitu tidak nyata (intangible), tidak terpisahkan (inseparable), variable (variable), dan tidak dapat disimpan (perishable).

2.2.4          Perilaku Konsumen

Menurut John C. Mowen (1995:5), perilaku konsumen adalah sebagai berikut: “Consumer Behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consuming and disposing of goods, services, experiences and ideas.” Studi tentang perilaku konsumen adalah studi mengenai bagaimana para individu membuat keputusan untuk menggunakan dana yang dimiliki untuk kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan konsumsi menyangkut bagaimana, dimana, mengapa, berapa banyak, serta berapa sering membeli.

2.2.5          Kepuasan Konsumen

Menurut John C. Mowen (2000:512), Kepuasan Konsumen adalah “Consumer Satisfaction is defined as the overall attitude regarding a good or service after its acquisition and use.” Definisi dari kepuasan konsumen disini adalah keseluruhan sikap yang timbul setelah membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa.

2.2.6          Lokasi

Menurut M. Rizwar Ghazali (2010), Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya.

2.2.7          Pelayanan Konsumen

2.2.7.1    Pengertian Customer Service (Pelayanan Konsumen)

Proses pelayanan konsumen adalah semua kegiatan yang bertujuan mempermudah konsumen untuk menemukan kepada pihak yang dimaksud dalam perusahaan untuk mendapat pelayanan jasa, jawaban dan memecahkan masalah. Menurut Christoper H. Lovelock (1996 : 491), mendefinisikan Customer Service sebagai berikut : Customer service involves task-oriented activities, other than proactive selling, that involve interactions with customers in person, by telecommunications, or by mail. This function should be designed, performed, and communicated with two goals in mind; Customer satisfication and operational efficienc”. Artinya pelayanan pelanggan meliputi aktivitas-aktivitas yang berorientasi tugas, atau lebih dari sekedar penjualan secara aktif, yang meliputi interaksi-interaksi dengan pelanggan secara pribadi, dengan alat-alat telekomunikasi, atau surat. Fungsi ini harus direncanakan/didesain, dilaksanakan, dan dikomunikasikan dengan dua tujuan: yaitu kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.

2.2.7.2    Pelayanan Terhadap Konsumen

Pelayanan terhadap konsumen atau pelanggan suatu aspek yang sangat penting bagi suatu perusahaan yang menawarkan jasa untuk memenangkan pesaing terhadap perusahaan pesaingnya. Menurut Bateson (1995), pelayanan yang memuaskan terdiri dari tiga komponen, dan semuanya mencerminkan citra perusahaan. Ketiga komponen itu adalah :

1.       Kualitas produk dan layanan yang dihasilkan
2.       Cara anda memberikan layanan tersebut
3.       Hubungan antar pribadi yang terbentuk melalui layanan tersebut.

Customer Service dapat didefinisikan sebagai ciri, kegiatan dan informasi yang dapat menambah kemampuan konsumen untuk menyadari nilai potensi dari suatu produk atau jasa dasar dari suatu perusahaan. Peranan customer service pada suatu perusahaan cukup besar, dimana kegiatan customer service adalah memberikan keterangan terhadap pelanggan/ konsumen yang memerlukan informasi atau kurang mengetahui tentang yang kurang jelas informasinya. Untuk perusahaan jasa, customer service lebih penting lagi karena perusahaan berhadapan langsung dengan penggunaan akhir sehingga ia langsung menilai dari informasi yang diberikan oleh petugas customer service. Customer service merupakan salah satu bagian devisi yang sering dilupakan perusahaan. Tetapi devisi ini merupakan senjata ampuh untuk memenangkan persaingan terhadap perusahaan lainnya. Adapun manfaat pelayanan terhadap pelanggan yaitu :

1.       Pelayanan memperpanjang daur hidup suatu produk.
Pelayanan memberikan pendapatan dan keuntungan yang lebih besar melaluidaur hidup suatu produk.
2.       Pelayanan dapat menambah nilai suatu produk.

Pelayanan dapat menambah nilai suatu produk secara langsung untuk produkproduk yang memerlukan pelayanan, khususnya perusahaan jasa. Pelanggan bersedia membayar lebih besar untuk suatu produk / jasa jika memang mempunyai nilai tambah tersendiri.

2.2.7.3    Pengertian Kualitas Pelayanan

Setiap pelanggan/konsumen yang datang dengan membawa harapan-harapan tertentu terhadap kualitas barang dan pelayanan perusahaan, serta dengan membawa pengalamannya selama ini dalam berurusan dengan perusahaan. Bila perusahaan biasa memberikan lebih dari apa yang diharapkan pelanggan, maka dalam persepsi pelanggan kualitas pelayanan perusahaan relatif tinggi. Bila perusahaan gagal memenuhi apa yang diharapkan pelanggan, maka persepsi pelanggan, kualitas pelayanan perusahaan relatif rendah. Di dalam benak setiap pelanggan ada suatu timbangan untuk mengukur apa yang diperolehnya dengan apa yang diharapkannya.Semakin jauh timbangan menunjuk ke sisi plus, maka semakin baik pula persepsinya mengenai kualitas pelayanan perusahaan terhadap pelanggan (Michael Le Boeuf, 1992 : 51). Dalam bisnis jasa, sikap dan pelayanan contact personnel merupakan aspek yang sangat penting dan menentukan kualitas jasa yang dihasilkan. Bila aspek tersebut dilupakan atau bahkan sengaja dilupakan, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama perusahaan yang bersangkutan bisa kehilangan banyak pelanggan lama dan dijauhi calon pelanggan. Sehubungan dengan peranan contact personnel yang sangat penting dalam menentukan kualitas jasa, setiap perusahaan memerlukan pelayanan yang unggul, yakni suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan. Kualitas jasa yang konsisten dapat menumbuhkan kepuasan pelanggan yang pada gilirannya akan menimbulkan berbagai manfaat (Fandy Tjiptono, 1996 :79). Yaitu :
a)      Hubungan perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.
b)      Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.
c)       Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.
d)      Membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan.
e)      Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan.
f)       Laba yang diperoleh dapat meningkat.
Menurut Valerie A. Zeithaml, Mary J. Bitner (1996 : 19), definisi kualitas pelayanan adalah sebagai berikut : “Service quality can be defined as the extent of discrepancy between customers expectations or desires and their perceptions”. Artinya kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai tingkat ketidaksesuaian antara harapan atau keinginan pelanggan dengan tingkat persepsi mereka. Dari definisi tersebut ada beberapa hal penting tentang pengertian pelayanan, yaitu :
1.       Kualitas pelayanan lebih sulit dievaluasi pelanggan dibandingkan mengevaluasi barang berwujud. Oleh karena itu kriteria yang digunakan pelanggan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan mungkin lebih sulit untuk dipahami oleh pemasar.
2.       Pelanggan tidak mengevaluasi kualitas pelayanan semata-mata berdasarkan hasil akhir saja, pelanggan juga menilai proses penyampaian yang dilakukan.

Kriteria dalam menentukan kualitas pelayanan akhir dikembalikan pada pelanggan sendiri. Pandangan suatu kualitas, akan dimulai dari bagaimana pemberi pelayanan itu dapat memenuhi harapan pelanggan, kemudian dilanjutkan dengan bagaimana seharusnya pemberi pelayanan tersebut menampilkan penampilannya. Berdasarkan pandangan tersebut pemberi pelayanan seharusnya mempunyai bagian pelayanan dalam organisasinya, dengan harapan agar memungkinkan pelanggan dapat menyampaikan keluhannya untuk ditanggapi dengan baik. Selanjutnya hasil evaluasi dari tanggapan dapat berguna dalam memperbaiki pelayanan.

2.3   KERANGKA PEMIKIRAN

Menurut Kotler (2006:74) menyatakan bahwa “ Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan – harapannya “. Oleh karena itu harapan pelanggan warnet tentunya akan sulit terpenuhi atau dicapai apabila keluhan mereka mengenai harga, lokasi, pelayanan dan kualitas fasilitas tidak diperhatikan dan cepat diatasi dengan sebaik-baiknya.

Philip Kotler (2006:68) juga menyatakan bahwa perusahaan dapat menarik pelanggan dan mengungguli pesaing mereka jika perusahaan tersebut dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan mereka secara lebih baik. Hanya perusahaan – perusahaan yang berpusat pada pelanggan yang berhasil menarik pelanggan, dan bukan hanya berhasil memperkenalkan produk, mereka juga terampil dalam merekayasa pasar, dan bukan hanya rekayasa produk.

Menurut Subaidi (2008) menyatakan bahwa peranan pelayanan konsumen dalam usahanya untuk dapat memenuhi kepuasan konsumen sangatlah penting. Upaya yang minimal adalah dapat memberikan citra yang baik kepada konsumen. Kualitas yang disediakan oleh perusahaan jasa merupakan cerminan konsumen yang akan menimbang apakahpelayanan yang ditawarkan sesuai dengan kehendaknya. Dalam hal ini evaluasi perlu dilakukan oleh perusahaan apakah mereka telah berhasil memberikan apa yang diharapkan konsumen atau belum. Karena dengan adanya evaluasi tersebut perusahaan dapat mengetahui sejauh mana mereka telah berhasil memuaskan konsumen dan hal ini merupakan suatu usaha yang penting demi kelangsungan hidup perusahaan dalam persaingan yang telah terjadi dalam bidang usaha ini.

Menurut Subaidi (2008) juga menyatakan bahwa apabila kinerja perusahaan telah memenuhi persepsi yang ada pada konsumen, maka tanggapan yang diberikan oleh konsumen adalah positif yang berarti bahwa konsumen merasa puas atas kinerja perusahaan. Tetapi apabila kinerja perusahaan tidak atau belum memenuhi persepsi konsumen, maka tanggapan yang diberikan oleh konsumen adalah negatif yang berarti konsumen tidak atau belum merasa puas atas kinerja perusahaan. Dengan kata lain, apabila tingkat pelayanan sesuai dengan tingkat kepentingan atas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, maka pelanggan / konsumen akan merasa puas.

2.4   HIPOTESIS

Hipotesis menurut Mohyi (1993:73) adalah suatu pendapat atau jawaban atau kesimpulan yang masih belum final yang sifatnya sementara, karena kebenarannya masih harus dibuktikan. Hipotesis ini terbukti atau tidak, bisa diketahui setelah diadakannya pengujian dengan alat uji tertentu. Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah :

H1. Diduga fasilitas,harga,lokasi,dan pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen pada warnet
H2. diduga tingkat pelayanan yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsumen pada warnet

  III.            METODOLOGI

3.1   Variabel Penelitian

Definisi variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini digunakan sejumlah variabel yang dibagi menjadi dua bagian yaitu : variabel independen (variabel bebas) dan variabel
dependen (variabel terikat).

a.       Variabel bebas (independen variable)
Variable bebas (X) dalam penelitian ini adalah fasilitas,harga,lokasi,dan pelayanan.

b.      Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen.

3.2   Populasi dan Sampel

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2007:57) yaitu: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.
Pengambilan sampel dengan metode accidential sampling yaitu jumlah sampelnya ditetapkan terlebih dahulu sesuai dengan tujuan penelitian dan diambil sampelnya secara acak. Penggunaan accidental sampling dikarenakan untuk mempermudah dan mempercepat pengumpulan sample

3.3   Jenis dan Sumber Data

Dilihat dari sumbernya penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :

1.       Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner,menurut Umar (2000:130).

2.       Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut,menurut Umar (2000:130).


3.4   Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penelitian ini adalah :

1.       Wawancara

Wawancara yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada responden (Subagyo, 1999:39).

2.       Kuesioner

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2000:167).

3.5   Metode Analisis Data

Analisis adalah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesa. Dalam analisis diperlukan imajinasi dan kreativitas sehingga diuji kemampuan peneliti dalam menalar sesuatu (Subagyo, 1999:106). Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Berganda dengan pengolahan data menggunakan SPSS 16 for Windows.

1.       Analisis Kualitatif

Analisis Kualitatif adalah analisis yang berdasarkan data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitataif merupakan data berupa informasi, uraian dalam bentuk bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendaptkan kejelasan terhadap suatu kebenaran sehingga memperoleh gambaran baru atau menguatkan suatu gambaran yang sudah ada.

2.       Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitaif ini dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya dengan menggunakan statistik.

3.6   Model Penelitian

3.6.1          Regresi Linier Berganda

untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan rumus multi regresi yang dihitung dengan rumus (Freddy, 1999 ; 153) :

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 ……..+ e

Keterangan :
Y = Kepuasan Konsumen
a = bilangan konstan
b = koefisien regresi
x1 = variabel fasilitas
x2 = variabel harga
x3 = variabel lokasi
x4 = variabel pelayanan
E = standart Error

3.6.2          Uji Hipotesis

1.       Uji F (F-test), untuk mengetahui secara simultan apakah uji regresi ini signifikan atau tidak. Rumus uji F (Freddy, 1999; 154):

Rumus : F =(R2/k)/((1-R2)/(n-k-1))

Keterangan :
R2 = koefisien determinasi
k = jumlah variable
n = jumlah sampel
F = F hitung yang selanjutnya di uji dengan F table

Uji hipotesa1, pengujian hipotesa dengan taraf signifikan atau nyata 5 % dengan hipotesa yang diajukan adalah :

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 : tidak ada pengaruh yang berarti antara variable bebas terhadap variabel terikat.
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 : ada pengaruh yang berarti antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujian F-test:
Fhitung > Ftabel maka H0 di tolak dan Ha diterima.
Fhitung <Ftabel maka H0 di terima dan Ha ditolak.

Kriteria pengujian t-test :
thitung > ttabel maka H0 di tolak dan Ha diterima.
thitung <ttabel maka H0 di terima dan Ha ditolak.

2.       Uji t, untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Rumus uji t (Freddy, 1999 ; 155) :

Rumus : thitung = b/Sb

Keterangan :
b = Bobot regresi
Sb = Standar deviasi dari variabel bebas

3.       Uji hipotesa 2, untuk mengetahui pengaruh yang dominan dari masing-masing variabel bebas maka diadakan pengujian dengan uji Sumbangan Efektifitas yang dirumuskan:

Rumus : SE Xn = (bn.∑Xn.Y/JKR)R2. 100%

Keterangan :
SE = Sumbangan Efektifitas
Xn = Variabel variabel ke 1............n
bn = konstanta
Y = kepuasan
JKR = jumlah kuadrat regresi
R2 = koefisien determinasi