PROPOSAL ILMIAH
A. JUDUL
PENELITIAN
ANALISIS
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP WARNET RAINBOW DI BEKASI
B. LATAR
BELAKANG MASALAH
Seiring dengan perkembangan
teknologi yang amat pesat, media informasi yang digunakanpun beragam, baik dari
televise, radio, media cetak, maupun media online. Internet menjadi salah satu
yang memiliki peran penting dalam menyediakan informasi secara global.
Internet merupakan salah satu alat
untuk memperoleh informasi yang dirasakan paling sesuai. Pencarian informasi
dimana dan kapanpun akan mudah didapat dengan menggunakan internet.
Semakin berkembangnya teknologi
saat ini, teknologi internet menjadi relatif murah dan terjangkau untuk
konsumen. Tetapi untuk sebagian masyarakat, penggunaan internet masih dianggap
sebagai kegiatan yang tidak murah. Untuk itu salah satu alternatif untuk
penggunaan internet adalah dengan adanya warung internet atau warnet.
Warnet merupakan sarana yang
dikelola sebagian orang yang digunakan untuk memperoleh informasi internet agar
memperoleh kemudahan dalam mengakses internet. Namun seiring dengan berjalannya
waktu, tidak semua warnet yang menyediakan pelayanan yang baik untuk para
penggunanya. Ada berbagai fasilitas yang disediakan tidak sesuai dengan harapan
konsumen.
Kepuasan konsumen sangat penting
sekali dalam pengambilan keputusan untuk membeli dan menggunakan suatu produk
berupa barang atau jasa. Kepuasan konsumen banyak dikesampingkan oleh pengelola
warnet, padahal kepuasan konsumen salah satu yang berpengaruh besar terhadap
maju dan berkembangnya warnet.
Kualitas pelayanan yang ada di
warnet harus diperhatikan karena kualitas pelayanan sangat mempengaruhi
konsumen untuk dapat menggunakan warnet dengan nyaman. Pada dasarnya pelayananlah yang menjadi
faktor terpenting dalam menentukan kepuasan konsumen.
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah diuraikan tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penulisan tentang “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA
WARNET RAINBOW DI BEKASI”.
C. PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka
perumusan masalah penulisan ilmiah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah
kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada warnet Rainbow
di Bekasi?
2. Dari
dimensi kualitas pelayanan manakah yang dominan mempengaruhi tingkat kepuasan
konsumen pada warnet Rainbow di Bekasi?
D. TUJUAN
PENELITIAN
Berpijak pada rumusan masalah di
atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ilmiah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada
warnet Raja.Net di Bekasi.
2. Untuk
mengetahui dimensi kualitas pelayanan yang paling dominan mempengaruhi tingkat
kepuasan konsumen pada warnet Raja.Net di Bekasi.
E. MANFAAT
PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
informasi dan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan strategis yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang
paling mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap warnet.
F. TINJAUAN
PUSTAKA
a. Konsep
Pemasaran
Suatu perusahaan yang berorientasi pada
konsep pemasaran akan selalu
mengutamakan kepuasan
konsumen/pelanggan. Secara sederhana konsep pemasaran menyatakan bahwa suatu organisasi harus memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen agar dapat menguntungkan (J.
Paul Peter dan Jerry C. Olson, 2000). Konsep pemasaran
ini adalah untuk menyempurnakan konsep sebelumnya yaitu konsep produk dan konsep produksi, dimana kedua konsep tersebut lebih
menitikberatkan
pada kepentingan perusahaan dibandingkan
dengan kepentingan konsumen,
sedangkan konsep pemasaran lebih
memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Ada tiga unsur yang terdapat didalam konsep pemasaran yaitu : (1) orientasi konsumen, (2) penyusunan pemasaran yang terintegrasi,
(3) adanya kepentingan konsumen. Konsep pemasaran
pada intinya memusatkan perhatiannya pada
kebutuhan dan keinginan konsumen dimana kegiatannya harus dimulai dengan merumuskan dan mengenali keinginan dan kebutuhan konsumen.
b. Pengertian Jasa
Menurut Kotler (2000), pengertian
jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak dapat
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak
dikaitkan pada suatu produk fisik.
c. Perilaku
Konsumen
Menurut John C. Mowen (1995:5),
perilaku konsumen adalah sebagai berikut: “Consumer Behavior is defined as
the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring,
consuming and disposing of goods, services, experiences and ideas.” Studi
tentang perilaku konsumen adalah studi mengenai bagaimana para individu membuat
keputusan untuk menggunakan dana yang dimiliki untuk kebutuhan-kebutuhan yang
berhubungan dengan konsumsi menyangkut bagaimana, dimana, mengapa, berapa
banyak, serta berapa sering membeli.
d.
Kepuasan Konsumen
Menurut
John C. Mowen (2000:512), Kepuasan Konsumen adalah “Consumer Satisfaction is
defined as the overall attitude regarding a good or service after its
acquisition and use.” Definisi dari kepuasan konsumen disini adalah
keseluruhan sikap yang timbul setelah membeli atau menggunakan sebuah produk
atau jasa.
e.
Pengertian Customer Service
(Pelayanan Konsumen)
Proses
pelayanan konsumen adalah semua kegiatan yang bertujuan mempermudah konsumen
untuk menemukan kepada pihak yang dimaksud dalam perusahaan untuk mendapat
pelayanan jasa, jawaban dan memecahkan masalah. Menurut Christoper H. Lovelock
(1996 : 491), mendefinisikan Customer Service sebagai berikut : “Customer service involves task-oriented
activities, other than proactive selling, that involve interactions with
customers in person, by telecommunications, or by mail. This function should be
designed, performed, and communicated with two goals in mind; Customer
satisfication and operational efficienc”. Artinya pelayanan pelanggan
meliputi aktivitas-aktivitas yang berorientasi tugas, atau lebih dari sekedar
penjualan secara aktif, yang meliputi interaksi-interaksi dengan pelanggan
secara pribadi, dengan alat-alat telekomunikasi, atau surat. Fungsi ini harus
direncanakan/didesain, dilaksanakan, dan dikomunikasikan dengan dua tujuan:
yaitu kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.
f.
Pelayanan Terhadap Konsumen
Pelayanan
terhadap konsumen atau pelanggan suatu aspek yang sangat penting bagi suatu
perusahaan yang menawarkan jasa untuk memenangkan pesaing terhadap perusahaan
pesaingnya. Menurut Bateson (1995), pelayanan yang memuaskan terdiri dari tiga
komponen, dan semuanya mencerminkan citra perusahaan. Ketiga komponen itu
adalah :
1.
Kualitas produk dan layanan yang
dihasilkan
2.
Cara anda memberikan layanan tersebut
3.
Hubungan antar pribadi yang terbentuk
melalui layanan tersebut.
Customer Service dapat didefinisikan sebagai ciri, kegiatan dan
informasi yang dapat menambah kemampuan konsumen untuk menyadari nilai potensi
dari suatu produk atau jasa dasar dari suatu perusahaan. Peranan customer
service pada suatu perusahaan cukup besar, dimana kegiatan customer service
adalah memberikan keterangan terhadap pelanggan/ konsumen yang memerlukan
informasi atau kurang mengetahui tentang yang kurang jelas informasinya. Untuk
perusahaan jasa, customer service lebih penting lagi karena perusahaan
berhadapan langsung dengan penggunaan akhir sehingga ia langsung menilai dari
informasi yang diberikan oleh petugas customer service. Customer service merupakan
salah satu bagian devisi yang sering dilupakan perusahaan. Tetapi devisi ini
merupakan senjata ampuh untuk memenangkan persaingan terhadap perusahaan
lainnya. Adapun manfaat pelayanan terhadap pelanggan yaitu :
1.
Pelayanan memperpanjang daur hidup suatu
produk.
Pelayanan
memberikan pendapatan dan keuntungan yang lebih besar melaluidaur hidup suatu
produk.
2.
Pelayanan dapat menambah nilai suatu
produk.
Pelayanan
dapat menambah nilai suatu produk secara langsung untuk produkproduk yang
memerlukan pelayanan, khususnya perusahaan jasa. Pelanggan bersedia membayar
lebih besar untuk suatu produk / jasa jika memang mempunyai nilai tambah
tersendiri.
g.
Pengertian Kualitas Pelayanan
Setiap
pelanggan/konsumen yang datang dengan membawa harapan-harapan tertentu terhadap
kualitas barang dan pelayanan perusahaan, serta dengan membawa pengalamannya
selama ini dalam berurusan dengan perusahaan. Bila perusahaan biasa memberikan
lebih dari apa yang diharapkan pelanggan, maka dalam persepsi pelanggan
kualitas pelayanan perusahaan relatif tinggi. Bila perusahaan gagal memenuhi
apa yang diharapkan pelanggan, maka persepsi pelanggan, kualitas pelayanan
perusahaan relatif rendah. Di dalam benak setiap pelanggan ada suatu timbangan
untuk mengukur apa yang diperolehnya dengan apa yang diharapkannya.Semakin jauh
timbangan menunjuk ke sisi plus, maka semakin baik pula persepsinya mengenai
kualitas pelayanan perusahaan terhadap pelanggan (Michael Le Boeuf, 1992 : 51).
Dalam bisnis jasa, sikap dan pelayanan contact personnel merupakan aspek yang sangat
penting dan menentukan kualitas jasa yang dihasilkan. Bila aspek tersebut dilupakan
atau bahkan sengaja dilupakan, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama perusahaan
yang bersangkutan bisa kehilangan banyak pelanggan lama dan dijauhi calon
pelanggan. Sehubungan dengan peranan contact personnel yang sangat penting dalam
menentukan kualitas jasa, setiap perusahaan memerlukan pelayanan yang unggul,
yakni suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan.
Kualitas jasa yang konsisten dapat menumbuhkan kepuasan pelanggan yang pada
gilirannya akan menimbulkan berbagai manfaat (Fandy Tjiptono, 1996 :79). Yaitu
:
a.
Hubungan perusahaan dan para
pelanggannya menjadi harmonis.
b.
Memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang.
c.
Dapat mendorong terciptanya loyalitas
pelanggan.
d.
Membentuk rekomendasi dari mulut ke
mulut yang menguntungkan bagi perusahaan.
e.
Reputasi perusahaan menjadi baik di mata
pelanggan.
f.
Laba yang diperoleh dapat meningkat.
Menurut Valerie A. Zeithaml, Mary J. Bitner (1996 : 19),
definisi kualitas pelayanan adalah sebagai berikut : “Service quality can be
defined as the extent of discrepancy between customers expectations or desires
and their perceptions”. Artinya kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai
tingkat ketidaksesuaian antara harapan atau keinginan pelanggan dengan tingkat
persepsi mereka. Dari definisi tersebut ada beberapa hal penting tentang
pengertian pelayanan, yaitu :
1.
Kualitas pelayanan lebih sulit
dievaluasi pelanggan dibandingkan mengevaluasi barang berwujud. Oleh karena itu
kriteria yang digunakan pelanggan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan mungkin
lebih sulit untuk dipahami oleh pemasar.
2.
Pelanggan tidak mengevaluasi kualitas
pelayanan semata-mata berdasarkan hasil akhir saja, pelanggan juga menilai
proses penyampaian yang dilakukan.
Kriteria dalam menentukan kualitas pelayanan akhir dikembalikan
pada pelanggan sendiri. Pandangan suatu kualitas, akan dimulai dari bagaimana
pemberi pelayanan itu dapat memenuhi harapan pelanggan, kemudian dilanjutkan
dengan bagaimana seharusnya pemberi pelayanan tersebut menampilkan
penampilannya. Berdasarkan pandangan tersebut pemberi pelayanan seharusnya
mempunyai bagian pelayanan dalam organisasinya, dengan harapan agar
memungkinkan pelanggan dapat menyampaikan keluhannya untuk ditanggapi dengan
baik. Selanjutnya hasil evaluasi dari tanggapan dapat berguna dalam memperbaiki
pelayanan.
G. METODE
ANALISIS
1. Variabel Penelitian
Definisi variabel adalah obyek
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam
penelitian ini digunakan sejumlah variabel yang dibagi menjadi dua bagian yaitu
: variabel independen (variabel bebas) dan variable dependen (variabel
terikat).
a. Variabel bebas (independen variable)
Variable bebas (X) dalam penelitian ini
adalah fasilitas,harga,lokasi,dan
pelayanan.
b. Variabel Terikat (Dependent
Variable)
Variabel terikat (Y) dalam penelitian
ini adalah kepuasan konsumen.
2.
Populasi dan Sampel
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2007:57) yaitu:
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Sampel merupakan sebagian
dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.
Pengambilan sampel dengan metode accidential sampling yaitu
jumlah sampelnya ditetapkan terlebih dahulu sesuai dengan tujuan penelitian dan
diambil sampelnya secara acak. Penggunaan accidental sampling dikarenakan
untuk mempermudah dan mempercepat pengumpulan sample
3.
Jenis dan Sumber Data
Dilihat
dari sumbernya penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :
a.
Data
primer
Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama baik dari
individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
kuesioner,menurut Umar (2000:130).
b.
Data Sekunder
Data
sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, data sekunder ini
digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut,menurut Umar (2000:130).
4.
Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data penelitian ini adalah :
a.
Wawancara
Wawancara
yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung
dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada responden (Subagyo, 1999:39).
b.
Kuesioner
Kuesioner
adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas
daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2000:167).
5.
Metode Analisis Data
Analisis adalah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga
dapat diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesa. Dalam
analisis diperlukan imajinasi dan kreativitas sehingga diuji kemampuan peneliti
dalam menalar sesuatu (Subagyo, 1999:106). Penelitian ini menggunakan analisis
Regresi Berganda dengan pengolahan data menggunakan SPSS 16 for Windows.
a.
Analisis
Kualitatif
Analisis
Kualitatif adalah analisis yang berdasarkan data yang dinyatakan dalam bentuk
uraian. Data kualitataif merupakan data berupa informasi, uraian dalam bentuk
bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendaptkan kejelasan
terhadap suatu kebenaran sehingga memperoleh gambaran baru atau menguatkan
suatu gambaran yang sudah ada.
b.
Analisis
Kuantitatif
Analisis
kuantitaif ini dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara
kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya dengan
menggunakan statistik.
6. Model Penelitian
a.
Regresi Linier Berganda
untuk
mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan
rumus multi regresi yang dihitung dengan rumus (Freddy, 1999 ; 153) :
Y
= a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 ……..+ e
Keterangan
:
Y
= Kepuasan Konsumen
a
= bilangan konstan
b
= koefisien regresi
x1
= variabel fasilitas
x2
= variabel harga
x3
= variabel lokasi
x4
= variabel pelayanan
E
= standart Error
b.
Uji Hipotesis
1.
Uji F (F-test), untuk mengetahui secara
simultan apakah uji regresi ini signifikan atau tidak. Rumus uji F (Freddy,
1999; 154):
Rumus
: F =(R2/k)/((1-R2)/(n-k-1))
Keterangan
:
R2
= koefisien determinasi
k
= jumlah variable
n =
jumlah sampel
F
= F hitung yang selanjutnya di uji dengan F table
Uji
hipotesa1, pengujian hipotesa dengan taraf signifikan atau nyata 5 % dengan
hipotesa yang diajukan adalah :
H0
: b1 = b2 = b3 = b4 = 0 : tidak ada pengaruh yang berarti antara variable bebas
terhadap variabel terikat.
H0
: b1 = b2
= b3
= b4
= 0
: ada pengaruh yang berarti antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria
pengujian F-test:
Fhitung
> Ftabel maka H0 di tolak dan Ha diterima.
Fhitung
<Ftabel maka H0 di terima dan Ha ditolak.
Kriteria
pengujian t-test :
thitung
> ttabel maka H0 di tolak dan Ha diterima.
thitung
<ttabel maka H0 di terima dan Ha ditolak.
2.
Uji t, untuk menguji secara parsial
apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Rumus uji t
(Freddy, 1999 ; 155) :
Rumus
: thitung = b/Sb
Keterangan
:
b
= Bobot regresi
Sb
= Standar deviasi dari variabel bebas
3.
Uji hipotesa 2, untuk mengetahui
pengaruh yang dominan dari masing-masing variabel bebas maka diadakan pengujian
dengan uji Sumbangan Efektifitas yang dirumuskan:
Rumus
: SE Xn = (bn.∑Xn.Y/JKR)R2. 100%
Keterangan
:
SE
= Sumbangan Efektifitas
Xn
= Variabel variabel ke 1............n
bn
= konstanta
Y
= kepuasan
JKR
= jumlah kuadrat regresi
R2
= koefisien determinasi
H.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, Tony. Manajemen Kualitas Jasa.
Jakarta: PT.Indeks. 2011.
Yamit, Zulian. Manajemen Kualitas Jasa.
Jakarta : 2001.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar