NAMA
: NIKI PURNAMASARI
NPM : 14210982
KELAS : 3EA13
BAB
6
SIKAP,
MOTIVASI DAN KONSEP DIRI
1. Komponen
Sikap
Ada
tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude) yaitu :
a. Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan
seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap.
Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang
mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
b.
Afektif (affective)
Menyangkut
masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum
komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
c.
Konatif
(conative)
Komponen
konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana
perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang
berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi.
2. Sifat-sifat
Sikap
a. Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih
konsumennya.
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih
konsumennya.
b. Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
c. Consumer Behavior Involves
Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
Sikap
dapat dibagi menjadi dua sifat yaitu sifat negatif dan sifat positif.
a.
Sifat
negatif menimbulkan kecenderungan untuk menjauh, memberi ataupun tidak menyukai
keberadaan suatu objek.
b.
Sifat
positif menimbulkan kecenderungan untuk menyenangi, mendekat, menerima atau
bahkan mengharapkan kehadiran objek tertentu.
Sikap
selain memiliki dua sifat, juga memiliki beberapa ciri-ciri antara lain :
a.
Sikap
selalu menggambarkan hubungan subjek dengan objek
b.
Sikap
tidak dibawa sejak lahir tetapi “dipelajari” berdasarkan pengalaman dan latihan
c.
Karena
sikap dapat “dipelajari” maka sikap dapat diubah meskipun sulit
d.
Sikap
tidak menghilang walau kebutuhan sudah terpenuhi
e.
Sikap
tidak hanya satu macam saja melainkan sangat beragam sesuai dengan objek yang
menjadi pusat perhatiannya.
f.
Dalam
sikap tersangkut faktor motivasi dan perasaan.
3. Penggunaan
Multiatribute Attitude Model untuk Memahami Sikap Konsumen
a. The attribute-toward-object model
Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan sikap konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
b. The attitude-toward-behavior
model
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek.Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek.Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.
c. Theory of-reasoned-action model
Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
4. Pentingnya
Feeling Dalam Memahami Sikap Konsumen
Sikap
mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal abad 20. Secara
bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974) mencantumkan bahwa
sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner of
placing or holding the body, and Way of feeling.
5.
Penggunaan
Sikap dan Maksud Untuk Memperkirakan Perilaku Konsumen
Dalam
konteks perilaku konsumen, pengertian mengenai berbagai sikap yang umum akan
memberi manfaat strategis yang besar. Untuk sampai ke inti yang mendorong
perilaku para konsumen, riset sikap telah digunakan untuk mempelajari berbagai
macam masalah pemasaran yang strategis. Tujuan riset untuk mengenali sikap –
sikap terakhir sebagai dasar untuk memuaskan berbagai kebutuhan konsumen dengan
lebih baik .
6.
Dinamika
Proses Motivasi
Proses
motivasi :
a.
Tujuan
Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
b.
Mengetahui
kepentingan
Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata
Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata
c.
Komunikasi
efektif
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
d.
Integrasi tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
e.
Fasilitas
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
7.
Kegunaan
dan Stabilitas Pola Motivasi
Motivasi
merupakan dorongan/tenaga pendorong pada diri individu/seseorang untuk
melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi. Motivasi
konsumen
Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
Tujuan
motivasi konsumen :
a.
meningkatkan
kepuasan
b.
mempertahankan
loyalitas
c.
efisiensi
d.
efektivitas
e.
menciptakan
suatu hubungan yang harmonis antara produsen atau penjual dengan pembeli atau
konsumen.
8.
Memahami
Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan
konsumen merupakan faktor yang dipengaruhi oleh beberapa kriteria yaitu :
a.
Kebutuhan
yang dimaksud adalah keinginan yang dilandasi oleh kebutuhan yang tidak dapat
dihindari antara lain:
·
kebutuhan
fisik seperti makanan, pakaian, kenyamanan, keamanan dimana satu sama lain
konsumen memiliki perbedaan
·
kebutuhan
sosial seperti aktualisasi diri, harga diri, perhatian orang lain sangat
ditentukan oleh strata sosial yang dimiliki konsumen misalnya tingkat
pernghasilan, lingkungan.
·
Kebutuhan
individual seperti pendidikan, penampilan dll.
b.
Keinginan
(wants) merupakan kebutuhan yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian konsumen
yang akan membentuk permintaan (demand) yang akan memberikan kepuasan bagi
konsumen bersangkutan
c.
Kebutuhan
psikologis. Jenis kebutuhan seperti ini dilatarbelakangi oleh kemampuan daya
beli konsumen yang melebihi tingkat kebutuhannya. Artinya kelompok konsumen yang
berpenghasilan tinggi secara psikolgis mereka ingin tampil beda dengan konsumen
lainnya. Keinginan terhadap suatu produk tidak mempertimbangkan harga tetapi
produk yang mampu mengangkat harga dari konsumen seperti mobil, arloji, lukisan
atau benda seni dan produk bermerk lainnya.
Sumber :
http://delviadelvi.wordpress.com/2011/01/20/sikap-motivasi-dan-konsep-diri-terhadap-perilaku-konsumen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar